Jumat, 15 Mei 2015

Keluh Asa

Aku tidak menemukan mu dalam satu kebersama'an (mereka), melainkan hanya ke pura-pura'an dalam bersifat.

Maka jika dengan kebersamaan itu engkau akan pergi. pergilah, nantinya engkau akan kembali dengan dirimu yang utuh (dengan ku).

Sangat di sayangi yang seperti ini, jika memang pilihan bukanlah hidupmu, maka berhentilah menjadi katak yang hidup dalam dua dimensi (aku dan mereka).

karena, sekeji-kejinya aku adalah aku yang selalu jadi auman mereka kemudian engkau tetap bagian darinya.

Jika kesulitan selalu mempertanyakan ku tentang bagaimana cara fikirmu yang berpura-pura dan walaupun dengan alasan kasihan. Sungguh ku tak bisa apa-apa melainkan selalu cinta.

Walau telah terpatahkan kaki karenanya tetapi mata selalu memandang cinta untuk mu.
Walau nasib ku hanya pecundang difikirnya namun sang hati akan selalu batu untukmu.

"hatiku meraung pedih, demi melihat engkau tersenyum bersamanya. Aku rela tertindihkan".


Irawan Winata
15 Mei 2015 Padang.

Minggu, 15 Maret 2015

Habiburrahman “Singgahi” STKIP PGRI Sumbar



Tingginya antusias mahasiswa mengikuti seminar nasional Habiburrahman yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 maret 2015.



Atok Sumbar, Pangilun. Siapa sih yang tidak kenal dengan Habiburrahman El Shirazy seorang penyair, sutradara, dan novelis yang melahirkan karya-karya berprestasi, seperti ayat-ayat cinta, di atas sajadah cinta, dan ketika cinta bertasbih yang telah di filmkan. Seorang lulusan universitas Al-Azhar Kairo, akan mengijaki kaki di kampus STKIP PGRI Sumbar dengan seminar nasional yang akan empunya.

            Kedatangan beliau menyibukkan panitia Himapindo untuk mensukseskan acara. Antusias mahasiswa turut mensupport dengan terjualnya tiket.

            Kegiatan ini diketuai Zulhamri Nasmi dengan ujarnya” kegiatan ini penting, dengan dihadirkannya Habiburrahman, mahasiswa bisa tahu hubungan Sastra dan Religi terutama prodi Bahasa dan Sastra Indonesia.”

            Acara ini di sponsori Radio RI, Kartu IM3, PT. Semen Padang, dan beberapa pendukung dari kampus, dan selain khusus untuk jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumbar, juga dibuka untuk umum. Sampai berita ini diturunkan, saat ini masih dapat kita lihat penjualan tiket di stand-stand panitia seperti di sekretariat Himapindo dengan insert Rp50.000/orang.(nata). 

Senin, 02 Maret 2015

Aksi Batu Akik

Suhadi (40) menekuni hobi hingga memiliki usaha “Batu Akik”

          Gunung Pangilun, AtokSumbar News-Tak hanya kaum menua, sekarang hasil alam telah menjadi kebutuhan wajib bagi semua kalangan. Hadirnya batu akik yang mempunyai sensasi fenomenal sangat digandrungi mulai dari kalangan anak-anak,remaja, orangtua, perempuan, laki-laki, pejabat, pengusaha dan bahkan guru menggilai batu akik.

          Bertempat di Jln. Gajah Mada, Gunung Pangilun, Padang dapat kita temui tempat ramai dikunjungi oleh penggila batu akik. Disana banyak disediakan beragam batu akik, mulai dari harga Rp 50.000 hingga jutaan. “Saya sudah lama menjual batu akik, dikarenakan pekerjaan ini tidak hanya sebagai profesi, melainkan juga sebagai hobi. “Ujar bapak Suhadi (40) sambil memotong batu akik yang dikerjakannya.


         Batu akik menjadi perihal wajib sebagai aksesoris yang berkelas pada zaman sekarang ini. Batu akik digunakan sebagai cincin, kalung atau bahkan perhiasan lainnya. Batu akik memiliki corak ragam, warna, bentuk, dan nama-nama yang berbeda pula, seperti batu akik lumuik yang berasal dari Dhamasraya, batu akik lumuik suliki yang terkenal di Payakumbuah, batu akik bacan yang terkenal di pulau Bacan dan batu akik Limau Manih yang terkenal di Padang.


        Selain diminati, batu akik dipercaya sebagian orang memiliki mistik tersendiri, seperti “Pamanih” Dengan kentalnya mistik di daerah Sumatera Barat Padang, menyebabkan batu akik banyak diminati sehingga meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Padang.

Kamis, 26 Februari 2015

Syahdu beberapa malam

Entahlah...... siapa namanya. Aku tiada tau pasti, yang aku tau hnya memperhati setiap detik tulusnya.
Iyaa... Iyaa dia. Anak yang masih belia. Aku hnya bisa terpana melhat setia, hnya bisa salut menyaksikan yang larut dan bisa berbangga walau mnikmati saja.
Empat hari sejak kedatangan nenek dngan membawa nama "Hipertensi" yg terjdi di tbuhnya, selain beberpa selang "infus" dan "face mask oksigen" si nenek hnya bisa tertidur untuk beristrhat dalam pasrahnya dngan di temani si anak kecil Чάπƍ belia.
Spulang skolah. Dia si belia berjlan kaki menuju Rumah Sakit tmpat neneknya di rawat. Seperti biasa si belia dngan cepat menaruh tas punggung, membuka sepatu dan manyusun rapi di kolong tempat tidur nenek. Si belia slalu bertnya "apakah nenek sudah makan?, sudah minum obat nek ? Bagaimana keadaan nenek sekrng?" Dan itu didapati jwban oleh si belia dngan hnya beberapa anggukan atau gelengan.
Nenek yg slalu di jaga dan di rawat si belia penuh iklas menimbulkan kasih bagi mreka-mreka Чάπƍ jg brda di sana tnpa kcuali saya.
Jika mlam tiba, si belia beristrhat penuh terjaga dngan waspada jika saja nenek perlu bantuannya. Dngan beralaskan tikar kusam di kolong tmpat tidur nenek, si belia mencoba istrhat wlau pagi dia harus menempuh kecerian Чάπƍ beda dngan anak-anak se umurnya.
Memegangi, mngajak untuk mulai bicara, meminumkan obat, menuangkan air, mnyuapi bahkan menemani nenek untuk buang hajat di lakukan penuh cinta oleh si belia.
Dan smoga kcerian menemani mu belia tangguh Чάπƍ ku perhatikan, serta diberikan ksembuhan kepda nenek Чάπƍ terasa sangat amat kau cinta. Sayang aku tdak bisa memperhti mu hingga usai cerita mu. Apapun itu, kau belia tangguh bgi ku. Jika esok ku ke sana, ku harap kau masih larut d sana agar ku bisa menemani mu.
RS Tentara, Ganting, Padang.
Senin 16 february 2015
Nata.