Kamis, 26 Februari 2015

Syahdu beberapa malam

Entahlah...... siapa namanya. Aku tiada tau pasti, yang aku tau hnya memperhati setiap detik tulusnya.
Iyaa... Iyaa dia. Anak yang masih belia. Aku hnya bisa terpana melhat setia, hnya bisa salut menyaksikan yang larut dan bisa berbangga walau mnikmati saja.
Empat hari sejak kedatangan nenek dngan membawa nama "Hipertensi" yg terjdi di tbuhnya, selain beberpa selang "infus" dan "face mask oksigen" si nenek hnya bisa tertidur untuk beristrhat dalam pasrahnya dngan di temani si anak kecil Чάπƍ belia.
Spulang skolah. Dia si belia berjlan kaki menuju Rumah Sakit tmpat neneknya di rawat. Seperti biasa si belia dngan cepat menaruh tas punggung, membuka sepatu dan manyusun rapi di kolong tempat tidur nenek. Si belia slalu bertnya "apakah nenek sudah makan?, sudah minum obat nek ? Bagaimana keadaan nenek sekrng?" Dan itu didapati jwban oleh si belia dngan hnya beberapa anggukan atau gelengan.
Nenek yg slalu di jaga dan di rawat si belia penuh iklas menimbulkan kasih bagi mreka-mreka Чάπƍ jg brda di sana tnpa kcuali saya.
Jika mlam tiba, si belia beristrhat penuh terjaga dngan waspada jika saja nenek perlu bantuannya. Dngan beralaskan tikar kusam di kolong tmpat tidur nenek, si belia mencoba istrhat wlau pagi dia harus menempuh kecerian Чάπƍ beda dngan anak-anak se umurnya.
Memegangi, mngajak untuk mulai bicara, meminumkan obat, menuangkan air, mnyuapi bahkan menemani nenek untuk buang hajat di lakukan penuh cinta oleh si belia.
Dan smoga kcerian menemani mu belia tangguh Чάπƍ ku perhatikan, serta diberikan ksembuhan kepda nenek Чάπƍ terasa sangat amat kau cinta. Sayang aku tdak bisa memperhti mu hingga usai cerita mu. Apapun itu, kau belia tangguh bgi ku. Jika esok ku ke sana, ku harap kau masih larut d sana agar ku bisa menemani mu.
RS Tentara, Ganting, Padang.
Senin 16 february 2015
Nata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar