Minggu, 15 Maret 2015

Habiburrahman “Singgahi” STKIP PGRI Sumbar



Tingginya antusias mahasiswa mengikuti seminar nasional Habiburrahman yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 maret 2015.



Atok Sumbar, Pangilun. Siapa sih yang tidak kenal dengan Habiburrahman El Shirazy seorang penyair, sutradara, dan novelis yang melahirkan karya-karya berprestasi, seperti ayat-ayat cinta, di atas sajadah cinta, dan ketika cinta bertasbih yang telah di filmkan. Seorang lulusan universitas Al-Azhar Kairo, akan mengijaki kaki di kampus STKIP PGRI Sumbar dengan seminar nasional yang akan empunya.

            Kedatangan beliau menyibukkan panitia Himapindo untuk mensukseskan acara. Antusias mahasiswa turut mensupport dengan terjualnya tiket.

            Kegiatan ini diketuai Zulhamri Nasmi dengan ujarnya” kegiatan ini penting, dengan dihadirkannya Habiburrahman, mahasiswa bisa tahu hubungan Sastra dan Religi terutama prodi Bahasa dan Sastra Indonesia.”

            Acara ini di sponsori Radio RI, Kartu IM3, PT. Semen Padang, dan beberapa pendukung dari kampus, dan selain khusus untuk jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumbar, juga dibuka untuk umum. Sampai berita ini diturunkan, saat ini masih dapat kita lihat penjualan tiket di stand-stand panitia seperti di sekretariat Himapindo dengan insert Rp50.000/orang.(nata). 

Senin, 02 Maret 2015

Aksi Batu Akik

Suhadi (40) menekuni hobi hingga memiliki usaha “Batu Akik”

          Gunung Pangilun, AtokSumbar News-Tak hanya kaum menua, sekarang hasil alam telah menjadi kebutuhan wajib bagi semua kalangan. Hadirnya batu akik yang mempunyai sensasi fenomenal sangat digandrungi mulai dari kalangan anak-anak,remaja, orangtua, perempuan, laki-laki, pejabat, pengusaha dan bahkan guru menggilai batu akik.

          Bertempat di Jln. Gajah Mada, Gunung Pangilun, Padang dapat kita temui tempat ramai dikunjungi oleh penggila batu akik. Disana banyak disediakan beragam batu akik, mulai dari harga Rp 50.000 hingga jutaan. “Saya sudah lama menjual batu akik, dikarenakan pekerjaan ini tidak hanya sebagai profesi, melainkan juga sebagai hobi. “Ujar bapak Suhadi (40) sambil memotong batu akik yang dikerjakannya.


         Batu akik menjadi perihal wajib sebagai aksesoris yang berkelas pada zaman sekarang ini. Batu akik digunakan sebagai cincin, kalung atau bahkan perhiasan lainnya. Batu akik memiliki corak ragam, warna, bentuk, dan nama-nama yang berbeda pula, seperti batu akik lumuik yang berasal dari Dhamasraya, batu akik lumuik suliki yang terkenal di Payakumbuah, batu akik bacan yang terkenal di pulau Bacan dan batu akik Limau Manih yang terkenal di Padang.


        Selain diminati, batu akik dipercaya sebagian orang memiliki mistik tersendiri, seperti “Pamanih” Dengan kentalnya mistik di daerah Sumatera Barat Padang, menyebabkan batu akik banyak diminati sehingga meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Padang.